Pakar komunikasi politik Universitas Bunda Mulya, Silvanus Alvin menilai Jokowi dan Prabowo akan sama-sama normatif alias main aman di awal debat. Sama seperti dua pertemuan sebelumnya, jual beli serangan dari dua capres ini akan terjadi di segmen-segmen akhir.
"Serangan nyinyir Jokowi dan Prabowo bisa masuk, tapi akan ada di akhir. Karena tipe komunikasi politik kita adalah komunikasi high context, perlu pemanasan terlebih dulu dari masing-masing kandidat," kata Alvin.
Hal tersebut juga dipertontonkan pada debat-debat sebelumnya. Misalnya saat Jokowi menyentil caleg eks koruptor Gerindra di debat pertama. Juga serangan Jokowi terkait kepemilikan ratusan ribu hektare lahan oleh Prabowo.
Semua dilakukan Jokowi dan Prabowo di segmen-segmen akhir debat.
Alvin menyebut strategi menyerang di meneit-menit akhir dipasang dua kandidat untuk mengklaim kemenangan di mata penonton.
"Untuk mengonfirmasi ke pendukung kalau kandidat yang mereka dukung dalam posisi menang. Politik di Indonesia bukan lagi logika, tapi emosi," ucapnya.
Alvin memprediksi Jokowi akan kembali menerapkan pola permainan menyerang. Begitu pula Prabowo dengan orasi-orasi membakar massanya.
Jokowi diprediksi akan memainkan serangan dalam isu hubungan internasional. Dia akan mengaitkan Prabowo dan elite BPN yang punya kedekatan dengan Presiden AS Donald Trump.
"Karena bisa dilihat sejak Trump terpilih sebagai presiden Negara Adidaya, bisa dikatakan chaos. Jokowi akan mengaitkan, menyindir, 'Apa mau seperti itu? Memilih calon yang dekat dengan Trump?'," tutur Alvin.
"Baru-baru saja ada blow, big blow untuk kubu TKN 01 di mana Romi kena OTT. Ini bahaya, Prabowo akan mempertanyakan, 'Mana ideologi revolusi mental?'. Revolusi mental akan jadi sasaran tembak," ujarnya.
Debat capres keempat digelar pada Sabtu (30/3) di Hotel Shangri La, Jakarta. Debat ini mengangkat tema ideologi, pertahanan dan keamanan, Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan serta Hubungan Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar