LB89.COM - Jang Ja Yeon dan kasus pelecehan seksual yang dialaminya
sebelum meninggal sekarang sedang gencar dibicarakan publik Korea.
Mereka berharap kasus yang tengah diinvestigasi
ulang ini bisa terungkap
dan orang-orang yang melakukan hal-hal tidak senonoh pada mendiang Jang
Ja Yeon segera ditangkap.
Nama
Seperti yang sudah sering diceritakan,
Jang Ja Yeon menulis surat sebelum meninggal dunia bunuh diri. Tapi
berdasarkan investigasi ulang, surat tersebut kemungkinan adalah berkas
bukti yang dibuat Jang Ja Yeon untuk melaporkan orang-orang yang sudah
melakukan pelecehan seksual.
Menurut Dispatch, Jang Ja Yeon
menulis dokumen berisi 4 - 6 halaman itu di kantor manajernya kala itu,
Yoo Jang Ho. Setelah sang aktris meninggal, Dispatch menuduh Yoo Jang Ho
yang menyatakan kalau dokumen itu adalah surat wasiat dari mendiang.
Inilah isi dari beberapa poin di dokumen Jang Ja Yeon yang dirilis Dispatch dan diterjemahkan oleh Koreaboo:
1) Pada Oktober 2008, Kim Sung Hoon (seorang CEO) mengirimku ke sutradara drama Ja Myung Go
saat malam hari. Dia (sutradara) baru saja memilih Lee Mi Sook (aktris
yang saat itu satu agensi dengan Jang Ja Yeon) di dramanya dan aku
dipaksa melayani minuman beralkohol padanya agar diperbolehkan main
dramanya juga. Aku melakukan itu.
Kim Sung Hoon dengan
bercanda mengancam Lee Mi Sook. Dia bilang kalau Lee Mi Sook tidak
muncul di drama itu, dia akan menghancurkan image-nya.
2)
11 Januari 2008, saat aku menuang minuman pada Kim Sung Hoon dan (nama
dihilangkan), mereka mengumpat pada Song Sun Mi (aktris satu agensi
juga). Mereka bilang akan mengeluarkannya dari semua pekerjaan.
(nama
dihilangkan) bilang padaku kalau dia pikir aku lebih cantik dari Song
Sun Mi. Dia akan memanggilku untuk project selanjutnya. Aku hanya perlu
pergi ke room salon (tempat untuk melakukan prostitusi) dan menuangkan
minuman padanya.
Untuk kebenaran di atas, aku, aktris Jang
Ja Yeon, tidak mengatakan kebohongan dan menderita dari kerugian yang
disebabkan oleh CEO The Contents Entertainment CEO Kim Sung Hoon (nama
aslinya Kim Jong Seung)
28 Februari, Jang Ja Yeon (nomor telepon rumah)
3) Sejak tanda tangan kontrak dengan Kim Sung Hoon, aku bahkan tak
bisa menghitung berapa kali dipaksa melayani minuman dengannya.
September 2008, dia memanggilku ke room salon dan membuatku tidur
dengannya. Di 2008 (aku lupa jelasnya), Kim Sung Hoon minum terlalu
banyak, mengunciku dalam sebuah ruangan dengannya, memukul kepalaku
dengan tangannya dan botol air. Dia juga menghinaku.
4)
Seorang sutradara pergi ke Thailand untuk bermain golf dan aku
dibebaskan dari jadwal syuting drama dan disuruh pergi ke Thailand untuk
menghibur sang sutradara. Saat aku menolak menuruti permintaan itu,
mereka bilang manajerku kalau biaya sewa mobil akan dibayar dengan
uangku.
Aku punya mimpi sebagai aktris. Dengan mimpi itu,
aku harus menahan kekerasan baik secara fisik maupun verbal dari CEO The
Contents Entertainment, Kim Sung Hoon.
Aku hanya aktris pendatang baru yang lemah dan tak punya kekuatan. Aku ingin membebaskan diriku dari luka ini.
28 Februari, Jang Ja Yeon (nomor telepon rumah)
Kalau banyak yang mengira itu adalah surat wasiat sebelum Jang
Ja Yeon meninggal, ada kejanggalan. Lee Soo Jung, profesor di
Universitas Kyonggi, menyatakan kalau sulit dipercaya dokumen Jang Ja
Yeon itu adalah surat. Di tiap halaman dia memberikan tanda tangan,
stempel, sidik jari dan nomor telepon yang terdaftar.
"Dalam
dokumen Jang Ja Yeon, dia memakai kata-kata formal seperti CEO Kim Sung
Hoon. Ini seperti jejak rekam investigasi atau sebuah pernyataan
saksi," kata Lee Soo Jung.
Dispatch lalu meminta pendapat
keluarga Jang Ja Yeon, untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan soal
dokumen tersebut. Apa mereka percaya kalau itu adalah surat wasiat
sebelum bunuh diri?
"Adikku yang aku tahu tidak tahu format
untuk surat seperti ini. Dia tidak pernah pergi ke kantor polisi
sebelumnya. Aku mau tahu kenapa mereka bilang ada catatan soal bunuh
diri dalam wawancara. Yoo Jang Ho selalu bilang dia ingin membunuh Kim
Sung Hoon," kata kakak laki-laki Jang Ja Yeon.
"Ada
beberapa kata dan kalimat yang nggak biasa dipakai oleh Ja Yeon. Rasanya
dia diminta untuk menulis begitu," kata kakak perempuan mendiang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar