Jumat, 12 April 2019

Sensor 'Hellboy' Diributkan Netizen, LSF Buka Suara


LB89.COM - Film Hellboy yang diproduksi ulang dan sudah tayang di bioskop Indonesia, Rabu (10/4) diprotes warganet. Tak sedikit yang mengeluh kecewa akan film yang menampilkan karakter bertubuh besar berwarna merah itu. Mereka mempermasalahkan sensor yang dinilai mengganggu.


Ragam reaksi soal hal itu dituangkan di media sosial.
"Buat yang berencana nonton #Hellboy di bioskop, sebaiknya batalkan saja niat kalian. Sensornya gila! Gue gak inget dalam 5 tahun ke belakang film Hollywood apa yang kena sensor sebrutal ini," tulis @sugabSGB.

"Baru saja selesai nonton @HellboyMovie Red Band #Hellboy dan terlalu banyak sensor kasar yang ngeselin, potong sana sini film jadi aneh," tulis pemilik akun @gohengky di Twitter.

"Suka nuansa dark, humor dan horornya, tapi sensornya parah. Ganggu sekali serasa nonton di TV aja, awal Nimue sudah disensor, Giant Battle, di Baba Yaga juga, terakhir juga, enggak tahu bera[a menit itu sensornya," kata @DioAlexandro.

Tak sedikit pula yang menyalahkan Lembaga Sensor Film (LSF) atas buruknya sensor Hellboy.
"@lsf_ri bapak ibu saya agak kecewa dengan lembaga sensor indonesia film Hellboy, padahal di trailernya sama kriteria filmnya rating dewasa, kenapa masih ada adegan yang di cut kasar. Jadi saya yg nonton di bioskop agak kecewa dengan keputusan ini," tulis pemilik akun @admahrdika.

"Ada dua pihak yang harus disalahkan terhadap sensor pada Hellboy, yaitu bioskop dan LSF.

Sensornya benar-benar ganggu filmnya, udah filmnya jelek, tambah sensor pula," tulis @Ji_panjirespati.
Dihubungi CNNIndonesia.com pada Kamis (11/4) sore, Ketua LSF Ahmad Yani Basuki menjelaskan bahwa Hellboy semula telah diloloskan untuk klasifikasi usia 21 tahun ke atas.
Namun, distributor Hellboy kemudian meminta penurunan klasifikasi usia menjadi 17 tahun ke atas. Sehingga, butuh penyesuaian kembali agar film yang tayang sesuai klasifikasinya.

"Kalau minta [jadi] 17 [tahun ke atas] ya banyak yang harus direvisi. Soal teknisnya, LSF hanya [memberi] catatan saja, adegan ini revisi, adegan itu revisi. Nanti yang revisi dari pemilik film, karena mereka yang bisa menyesuaikan pemotongan dengan ceritanya," kataya.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, proses penyensoran film memang tidak sepenuhnya berada di tangan LSF. Usai ditonton anggota LSF, film itu akan didiskusikan demi mendapat klasifikasi usia penonton. Baru setelah itu, film diserahkan kembali kepada distributor atau rumah produksi untuk dilakukan pemotongan yang disesuaikan dengan jalan cerita.
Saat ini CNNIndonesia.com masih berusaha menghubungi distributor Hellboy di Indonesia.
Hellboy yang saat ini tayang adalah buatan ulang dari film berjudul sama yang rilis di bioskop pada 2004. Berganti sutradara dan pemain, film yang saat ini dibintangi oleh David Harbour dan Milla Jovovich itu disebut lebih kelam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar