Minggu, 14 April 2019

Debat Terakhir, Jokowi-Prabowo Gagal Membumikan Tema Elitis


LB89.COM - Debat Pilpres 2019 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berakhir. Namun jalannya debat terakhir dianggap kaku karena kedua pasangan capres-cawapres tidak bisa membumikan tema yang terbilang elitis.

Tema debat kali ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, investasi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan perdagangan, serta industri.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan debat kali ini tidak ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Substansi yang disampaikan masing-masing kandidat dinilai tidak bisa dicerna dengan baik oleh publik.

"Perlu diksi yang sederhana untuk membumikan tema-tema yang elitis ini," kata Adi
Di sisi lain, Adi juga menganggap tema debat kali ini cenderung berat. Dia menilai tak semua kalangan paham dan tertarik. Ditambah lagi para kandidat bicara dengan diksi yang cenderung elitis.
"Wajar jika terlihat kurang seru karena isunya tak semua orang paham," ujar Adi.

Hal serupa juga diutarakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Menurutnya, debat kali ini tidak seperti sebelumnya karena berjalan sangat kaku.
Menurut Pangi, debat tidak menarik disaksikan lantaran masing-masing paslon menyampaikan dengan bahasa yang elitis. Padahal, kata Pangi, para peserta debat bisa menyederhanakan kata-kata yang digunakan. Dengan begitu, debat menjadi lebih renyah dan bisa dicerna seluruh lapisan masyarakat.

"Bahasa yang digunakan terlalu berat. Tidak disederhanakan dengan diksi yang disenangi rakyat," kata Pangi.
Sementara Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya menilai masing-masing paslon sudah jenuh dengan kegiatan kampanye yang dilakukan selama ini.

Masa kampanye dimulai sejak September 2018. Sementara masa kampanye terbuka atau rapat umum dimulai sejak 24 Maret hingga 13 April. Paslon nomor urut 01 dan 02 berkeliling ke berbagai daerah untuk menyampaikan gagasan dan visi misinya.

"Sudah capek sih. Saya yakin jenuh," ucap Yunarto.
Menurut Yunarto, tema yang ditentukan KPU bukan faktor utama mengapa debat berjalan kaku. Dia yakin masing-masing kandidat bisa berdebat soal tema tersebut dengan bahasa yang lebih membumi.
Akan tetapi, kata Yunarto, akibat jenuh masing-masing paslon menjadi tidak optimal menyampaikan visi misi serta menanggapi lawan debatnya.

"Jenuh. Tema harusnya bisa sangat membumi," kata Yunarto.
Debat capres-cawapres kelima diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (13/4).
Mekanisme debat kali ini sama dengan debat sebelumnya. Ada sesi pemaparan visi misi.

Ada sesi menjawab pertanyaan dari panelis. Ada pula kesempatan yang diberikan kepada paslon nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf dan paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandi untuk saling bertanya. Pembagian segmen tersebut sama dengan debat sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar