Selasa, 25 Agustus 2015
Rupiah Anjlok, BI Minta Eksportir Lepas Valas
JAKARTA – Nilai tukar (kurs) Rupiah saat ini anjlok menembus Rp14.000 per USD. Mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan perlu melakukan kerjasama dengan banyak pihak.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, saat ini para eksportir seharusnya sudah melepaskan valuta asing (valas) yang dimiliki. Hal itu guna menyeimbangkan supply dan demand valas.
"Kondisi sekarang sudah overshoot. Sudah undervalue. Kalau begitu perlu ada kerjasama dan tidak bisa dibiarkan. Eksportir sekarang sudah saatnya lepas valuta asing agar supply dan demand seimbang dan nilai tukar tidak tertekan," ucap dia, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Agus juga menyatakan akan terus berada di pasar untuk memantau dan menjaga stabilitas Rupiah yang saat ini mencapai Rp14.000 per USD. Pelemahan tersebut diyakininya berasal dari ketidakpastian perekonomian dunia.
"Saya ikuti dengan saksama. Hal ini enggak bisa dipisahkan dari perkembangan dunia. Saat ini kondisi dunia penuh ketidakpastian," kata dia.
"Kami terus di pasar. Sesuai undang-undang, kami akan jaga stabilitas Rupiah," tambah dia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar