Rabu, 30 Desember 2015
Kisah Terbakarnya Gereja St Paul
MACAU- Batu berukiran yang berdiri di pusat kota tua ini merupakan bagian muka dari St Paul. Tangga utamanya merupakan bagian yang tersisa dari Gereja dan Universitas pertama dari Ordo Jesuits di China.
Gereja ini menurut pemandu wisata Macau Cecilia, dirancang oleh kaum Jesuits dari Italia, dengan bantuan para tukang batu Jepang yang beragama kristen.
“Ia (tukang batu-red) melarikan diri dari penyiksaan di Jepang, lalu membangun gereja,”
Gereja tersebut dibangun di awal abad ke-17. Kemudian pada tahun 1835, kebakaran menghancurkan semua bangunan kecuali bagian depan.
“Karena bangunanya terbuat dari kayu sehingga habis semua bangunan tersebut. Kebakaran juga kabarnya terjadi sudah ketiga kalinya,” katanya.
Bagian depan atau muka yang tersisa dari kobaran api, desainnya mengilustrasikan sejarah kristen di Asia, penggabungan kutipan-kutipan injil dalam bahasa China.
“Ukiran di depan gereja ada bunga-bunga krisan Jepang dan juga patung-patung perunggu para orang suci yang menjadi missionaris saat itu, ” tambahnya.
Selain itu ada ukiran patung tengkorak di depan muka bangunan dan huruf China yang artinya kita sebagai manusia harus berbuat baik.
Di bagian pertama gereja menyimpan potongan-potongan altar perak, patung-patung sepuhan dan lukisan-lukisan seniman Jepang abad ke-17.
“Juga memperlihatkan para martir dari Nagasaki yang disalibkan serta Mikael, si malaikat berpanah sebagai seorang samurai, ” katanya.
Menurut Cecilia, ada kuburan di Gereja tersebut, dimana kabarnya mayat yang ada disana adalah beberapa arsitektur asal Vienam, Italia dan Jepang.
Setiap harinya, gereja ini ramai dipenuhi oleh turis yang hanya untuk menengok sejarahnya, serta berfoto-foto ria di depan gereja tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar