ZURICH – Enam pengurus FIFA atau federasi tertinggi
sepakbola dunia ditangkap polisi Swiss yang bekerjasama dengan FBI dan
petugas pajak Amerika Serikat. Para pengurus FIFA tersebut ditangkap di
hotel Baur au Lac, Zurich karena dugaan korupsi.
Dari keenam orang tersebut, polisi telah mengonfirmasi kepada New York Times, Rabu (27/5/2015) bahwa nama Sepp Blatter -Presiden FIFA- tidak ada di antaranya. Dan mereka akan diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani proses hukum berikutnya.
Penangkapan dilakukan pihak keamanan Swiss atas permintaan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat. Setelah ditelusuri, ternyata ada 10 pengurus FIFA yang ditangkap dengan alasan berbeda.
Mereka diduga terlibat kejahatan pencucian uang, pemerasan, dan korupsi yang telah berlangsung selama 20 tahun di bawah rezim Blatter! Hal itu belum termasuk kontroversi penyelengaraan Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
“Kami mengawasai dengan lama kejadian tersebut (dugaan kejahatan pengurus FIFA), dan benar-benar menyentuh di tiap hal yang dilakukan FIFA. Cara mereka melakukan bisnis benar-benar kami pahami di tiap elemennya, dan sepertinya korupsi mereka tersusun rapih,” jelas polisi.
Menurut CNN, dugaan korupsi yang dilakukan beberapa pengurus FIFA diperoleh setelah FBI menginvestigasi selama tiga tahun. Peristiwa penangkapan itu berjalan damai, salah satunya dua orang pengurus FIFA yang dikawal pihak kepolisian tanpa diborgol.
Salah satu pengurus FIFA, Eduardo Li dari Kosta Rika dikawal polisi dari kamarnya menuju pintu keluar hotel, dan diperbolehkan membawa koper dengan logo FIFA.
Dari keenam orang tersebut, polisi telah mengonfirmasi kepada New York Times, Rabu (27/5/2015) bahwa nama Sepp Blatter -Presiden FIFA- tidak ada di antaranya. Dan mereka akan diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani proses hukum berikutnya.
Penangkapan dilakukan pihak keamanan Swiss atas permintaan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat. Setelah ditelusuri, ternyata ada 10 pengurus FIFA yang ditangkap dengan alasan berbeda.
Mereka diduga terlibat kejahatan pencucian uang, pemerasan, dan korupsi yang telah berlangsung selama 20 tahun di bawah rezim Blatter! Hal itu belum termasuk kontroversi penyelengaraan Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
“Kami mengawasai dengan lama kejadian tersebut (dugaan kejahatan pengurus FIFA), dan benar-benar menyentuh di tiap hal yang dilakukan FIFA. Cara mereka melakukan bisnis benar-benar kami pahami di tiap elemennya, dan sepertinya korupsi mereka tersusun rapih,” jelas polisi.
Menurut CNN, dugaan korupsi yang dilakukan beberapa pengurus FIFA diperoleh setelah FBI menginvestigasi selama tiga tahun. Peristiwa penangkapan itu berjalan damai, salah satunya dua orang pengurus FIFA yang dikawal pihak kepolisian tanpa diborgol.
Salah satu pengurus FIFA, Eduardo Li dari Kosta Rika dikawal polisi dari kamarnya menuju pintu keluar hotel, dan diperbolehkan membawa koper dengan logo FIFA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar