CALIFORNIA - NASA baru-baru
ini memperlihatkan kabut asap yang terlihat dari pantauan satelit di
luar angkasa. Melalui bidikan kamera Moderate Resolution Imaging
Spectroradiometer (MODIS) yang dipasangkan pada satelit Terra milik
NASA, terlihat pekatnya asap yang menyelimuti angkasa di atas pulau
Sumatera, Indonesia.
Website Visibleearth.nasa.gov melaporkan, satelit menangkap gambar dari aliran asap di atas Sumatera Selatan. Adanya titik merah menunjukkan suhu yang tinggi, yang merupakan titik api.
Asap yang berwarna abu-abu dalam foto tersebut mengindikasikan polusi udara dan peringatan kesehatan bagi warga di wilayah tersebut. Bahkan, asap menjalar hingga mencemari udara di negara tetangga.
Sensor kamera MODIS milik badan antariksa Amerika Serikat memantau penampakan asap tersebut mulai awal September 2015. Ilmuwan terus memonitor kebakaran hutan di wilayah tersebut hingga musim hujan yang diprediksi tiba pada akhir Oktober 2015.
Musim kemarau yang melanda saat ini merupakan yang terpanjang di Indonesia. Kuatnya fenomena El Nino di Samudera Pasifik berimbas pada meningkatnya suhu permukaan laut.
Dijelaskan melalui website Bmkg.go.id, dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia (pasifik equator bagian barat) umumnya hangat dan proses penguapan mudah terjadi serta awan-awan hujan mudah terbentuk. Namun ketika fenomena El Nino terjadi, saat suhu permukaan laut di pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, justru perairan di sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu.
Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.
Website Visibleearth.nasa.gov melaporkan, satelit menangkap gambar dari aliran asap di atas Sumatera Selatan. Adanya titik merah menunjukkan suhu yang tinggi, yang merupakan titik api.
Asap yang berwarna abu-abu dalam foto tersebut mengindikasikan polusi udara dan peringatan kesehatan bagi warga di wilayah tersebut. Bahkan, asap menjalar hingga mencemari udara di negara tetangga.
Sensor kamera MODIS milik badan antariksa Amerika Serikat memantau penampakan asap tersebut mulai awal September 2015. Ilmuwan terus memonitor kebakaran hutan di wilayah tersebut hingga musim hujan yang diprediksi tiba pada akhir Oktober 2015.
Musim kemarau yang melanda saat ini merupakan yang terpanjang di Indonesia. Kuatnya fenomena El Nino di Samudera Pasifik berimbas pada meningkatnya suhu permukaan laut.
Dijelaskan melalui website Bmkg.go.id, dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia (pasifik equator bagian barat) umumnya hangat dan proses penguapan mudah terjadi serta awan-awan hujan mudah terbentuk. Namun ketika fenomena El Nino terjadi, saat suhu permukaan laut di pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, justru perairan di sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu.
Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar