Tim produksi berjuang keras menjadikan film itu penuh lecutan adrenalin. Dennis McCarthy, koordinator mobil untuk Universal Pictures mengatakan pada Washington Post, ia menghancurkan sampai 230 mobil untuk film itu.
Adegan di tebing, saat Dominic Toretto (Vin Diesel) cs hendak menyelamatkan Ramsey (Nathalie Emmanuel) dan diserang Deckard Shaw (Jason Statham) adalah yang paling banyak menguras stok mobil. “Kami mungkin menghancurkan lebih dari 40 mobil untuk adegan itu,” katanya, dikutip Hollywood Reporter.
Beruntung tim produksi sudah berhubungan baik dengan empunya mobil-mobil bekas dan rusak. Selama memfilmkan Fast & Furious 6 tahun 2013, si empunya itu jadi penyedia mobil untuk dirusakkan. “Kami menghancurkan 25 mobil per hari. Mereka muncul malam, membersihkannya, lalu membawakan kami 25 mobil lagi.”
Karena berurusan dengan mobil bekas, para pemain film Fast & Furious tidak perlu khawatir merusaknya. McCarthy menambahkan, mereka bahkan harus benar-benar menghancurkannya sampai tak bisa digunakan lagi. Sebab, mereka harus menghindari kemungkinan orang yang ingin memilikinya.
Tidak sedikit orang yang ingin membeli mobil bekas pakai film Fast & Furious. Padahal, mobil yang digunakan dalam film itu sudah bekas juga, sehingga tak layak jalan. Karena itulah mobil harus benar-benar dihancurkan.
“Kami harus menghitung setiap mobil yang dihancurkan dalam setiap film,” ujar McCarthy.
Lantas, berapa sesungguhnya biaya film Furious 7? Kantor berita Reuters pernah melaporkan, film itu memakan US$ 190 juta atau Rp 2,4 triliun untuk produksi. Namun mengutip Box Office Mojo, sampai 8 April 2015 film itu sudah menghasilkan US$ 183 juta atau Rp 2,3 triliun dari penjualan tiket domestik saja.
Secara global, Furious 7 sudah meraup hampir US$ 500 juta atau Rp 6,4 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar